Isu hangat di alam cyber, Indonesia menolak bantuan Malaysia kerana dana dari hasil judi. Berita yang dikabarkan dari akhbar Harian Kota. Oleh kerana sumber berita ini dari forum topix iaitu forum yang tidak memerlukan ahlinya mendaftar sebelum menghantar artikel saya cuba mencari sumber asalnya dari carian Pakcik google dan makcik yahoo.
Malangnya hasil carian tiada akhbar yang bernama Harian Kota. Juga post dari warga Indonesia yang mengatakan tiada akhbar offline atau online yang bernama Harian kota
Gue orang minang di jakarta, kok gue gak pernag lihat ada koran yang namanya 'Harian Kota'? ada link nya gak?
Ini menunjukkan sumber berita ini tidak jelas kerana dari pemerintah Indonesia melalui medianya pula berterima kasih atas bantuan Malaysia.
Adakah memang ada pihak ketiga yang terus ingin terus menghangatkan permusuhan Indonesia dan Malaysia dan seterusnya terus melemahkan umat Islam.
Harian Kota, 2 Oktober 2009
JAKARTA – Berbagai bantuan telah mengalir dan mulai menumpuk di Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat sejak Kamis lalu, hal ini cukup mengganggu kepadatan traffic di Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, yang sudah cukup tinggi dan mengakibatkan sejumlah penerbanganmengalami delay. Bahkan pesawat yang ditumpangi Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Menko Kesra Aburizal Bakrie sempat tertahan di udaraPadang selama beberapa jam.
Namun ada yang menarik dari tumpukan bantuan tersebut, yaitu dipisahkannya bantuan dari Pemerintah Malaysia dengan bantuan dari negara-negara lainnya, hal ini di sebabkan karena adanya penolakan bantuan dari Pemerintah Malaysia dikarenakan alasan sumber dana Judi.
“Kami sangat berterimakasih atas kepedulian Pemerintah Malaysia, namun karena dibeberapa tempat terjadi penolakan dikarenakan alasan judi, kami memilih untuk memisahkan bantuan Pemerintah malaysia dengan bantuan negara lain, akan tetapi banyak jugabantuan dari perkumpulan warga minang di Malaysia yang mengirim bantuan dan tidak ditolak” ujar Kepala Distribusi Bantuan Bandara Minangkabau, Departemen Perhubungan Budi S Ervan.
Seperti diketahui Pemerintah Malaysia memiliki fasilitas perjudian terbaik dan terlengkap di AsiaTenggara dengan omset pendapatan 4 Milliar Dollar/tahun bernama GentingHighland, dan hal tersebut dinilai warga Sumatra Barat sangat bertolak belakang dengan budaya Muslim negeri Jiran tersebut. Bantuan PemerintahMalaysia berupa Mie Instan, Selimut, Tenda dan obat-obatan terlihat dibiarkan menumpuk di sisi kiri bandara Minagkabau dan sangat menggangu lalu-lintas bantuan korban gempa.
“Bantuan dari Negara Jepang yang tiba lebih dulu berupa 2500 Genset, 500 Tenda, 25 Instalasi penyaringan air, 400 Toilet portable dan 10 Kontainer Rumah Sakit Mini sudah kami sebarkan di 6 Kabupaten, sedang dari Pemerintah Amerika, Brasil,Jerman, Filipina, Brunai, Australia, Thailand, Vietnam dan Russia berupa Beras, obat-obatan, tenda, selimut, bahan makanan, instalasi air yang total keseluruhan berjumlah sekitar 28.000 ton akan tiba mulaihari ini, kami berusaha berkoordinasi dengan Barkorlak dan Palang MerahInternasional untuk penyediaan tempat penyimpanan dan penyalurannya” ujar Budi S Ervan.
Harian Kota, Jumat (2/10/2009).
Malangnya hasil carian tiada akhbar yang bernama Harian Kota. Juga post dari warga Indonesia yang mengatakan tiada akhbar offline atau online yang bernama Harian kota
Gue orang minang di jakarta, kok gue gak pernag lihat ada koran yang namanya 'Harian Kota'? ada link nya gak?
Ini menunjukkan sumber berita ini tidak jelas kerana dari pemerintah Indonesia melalui medianya pula berterima kasih atas bantuan Malaysia.
Adakah memang ada pihak ketiga yang terus ingin terus menghangatkan permusuhan Indonesia dan Malaysia dan seterusnya terus melemahkan umat Islam.
Harian Kota, 2 Oktober 2009
JAKARTA – Berbagai bantuan telah mengalir dan mulai menumpuk di Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat sejak Kamis lalu, hal ini cukup mengganggu kepadatan traffic di Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, yang sudah cukup tinggi dan mengakibatkan sejumlah penerbanganmengalami delay. Bahkan pesawat yang ditumpangi Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Menko Kesra Aburizal Bakrie sempat tertahan di udaraPadang selama beberapa jam.
Namun ada yang menarik dari tumpukan bantuan tersebut, yaitu dipisahkannya bantuan dari Pemerintah Malaysia dengan bantuan dari negara-negara lainnya, hal ini di sebabkan karena adanya penolakan bantuan dari Pemerintah Malaysia dikarenakan alasan sumber dana Judi.
“Kami sangat berterimakasih atas kepedulian Pemerintah Malaysia, namun karena dibeberapa tempat terjadi penolakan dikarenakan alasan judi, kami memilih untuk memisahkan bantuan Pemerintah malaysia dengan bantuan negara lain, akan tetapi banyak jugabantuan dari perkumpulan warga minang di Malaysia yang mengirim bantuan dan tidak ditolak” ujar Kepala Distribusi Bantuan Bandara Minangkabau, Departemen Perhubungan Budi S Ervan.
Seperti diketahui Pemerintah Malaysia memiliki fasilitas perjudian terbaik dan terlengkap di AsiaTenggara dengan omset pendapatan 4 Milliar Dollar/tahun bernama GentingHighland, dan hal tersebut dinilai warga Sumatra Barat sangat bertolak belakang dengan budaya Muslim negeri Jiran tersebut. Bantuan PemerintahMalaysia berupa Mie Instan, Selimut, Tenda dan obat-obatan terlihat dibiarkan menumpuk di sisi kiri bandara Minagkabau dan sangat menggangu lalu-lintas bantuan korban gempa.
“Bantuan dari Negara Jepang yang tiba lebih dulu berupa 2500 Genset, 500 Tenda, 25 Instalasi penyaringan air, 400 Toilet portable dan 10 Kontainer Rumah Sakit Mini sudah kami sebarkan di 6 Kabupaten, sedang dari Pemerintah Amerika, Brasil,Jerman, Filipina, Brunai, Australia, Thailand, Vietnam dan Russia berupa Beras, obat-obatan, tenda, selimut, bahan makanan, instalasi air yang total keseluruhan berjumlah sekitar 28.000 ton akan tiba mulaihari ini, kami berusaha berkoordinasi dengan Barkorlak dan Palang MerahInternasional untuk penyediaan tempat penyimpanan dan penyalurannya” ujar Budi S Ervan.
Harian Kota, Jumat (2/10/2009).
No comments:
Post a Comment