Showing posts with label Dosa. Show all posts
Showing posts with label Dosa. Show all posts

24 November 2011

Hukuman Berzina dengan Isteri Orang Dosa

Dosa Berzina dengan Isteri Orang dan Hukumannya

assalamu'alaikum ustadz

saya ingin bertanya apa hukumnya bila seseorang berzina dengan seorang wanita yang bukan isterinya dan apakah dosanya akan diampuni oleh allah ?

terima kasih ustaz atas penjelasannya

wassalamu'alaikum

xyz
Jawapan bagi Soalan Dosa Berzina dengan Isteri Orang dan Hukumannya

Waalaikumussalam Wr Wb

Zina termasuk diantara dosa-dosa besar yang diharamkan Allah swt baik dilakukan oleh seorang yang belum menikah maupun yang sudah menikah, sebagaimana firman Allah swt :

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra : 32)

Imam Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi saw bersabda: "Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu'min yang suci berbuat zina".

Sedangkan sangsi seorang pezina yang telah menikah lebih berat dari yang belum menikah yaitu dibunuh dengan cara dirajam karena orang itu telah mengetahui dan merasakan kenikmatan dari jima’ dengan pasangannya baik suami atau istrinya melalui suatu akad pernikahan yang sah menurut syari’at. Sedangkan bagi orang yang belum menikah dihukum cambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun, sebagaiman dalil-dalil berikut :

1. Firman Allah swt :

الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An Nuur : 2)

2. Dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasulullah saw pernah memberikan hukuman kepada orang yang berzina (belum menikah) dengan hukuman dibuang (diasingkan) satu tahun dan pukulan seratus kali.” (HR. Bukhori)

3. Rasulullah saw menanyakan kepada seorang laki-laki yang mengaku berzina,”Apakah engkau seorang muhshon (sudah menikah)? Orang itu menjawab,’Ya’. Kemudian Nabi bersabda lagi,’Bawalah orang ini dan rajamlah.” (HR Bukhori Muslim)

Namun demikian Allah swt Maha Pengampun dan Maha penerima taubat hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya, bertaubat dengan taubat nasuha, yaitu : memohon ampunan kepada-Nya, menyesali perbuatan buruknya itu, bertekad untuk tidak mengulanginya di masa-masa yang akan datang dan melakukan berbagai amal shaleh, sebagaimana firman Allah swt :

Artinya : “Dan sesungguhnya aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS. Thaha : 82)

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik ia berkata; saya mendengar Rasulullah saw berkata: "Allah tabaraka wa ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, tidaklah engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku melainkan Aku ampuni dosa yang ada padamu dan Aku tidak perduli, wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku niscaya aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan kepenuh bumi kemudian engkau menemui-Ku dengan tidak mensekutukan sesuatu dengan-Ku niscaya aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi." Abu Isa berkata; hadits adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini.

Untuk itu tidak sepatutnya seorang yang telah melakukan suatu dosa sekali pun ia adalah dosa besar berputus asa karena pintu taubat masih terus dibuka selama nyawa belum berada di tenggorokan dan selama matahari belum terbit dari barat. Bahkan Allah swt menjanjikan bagi setiap orang yang berdosa lalu bertaubat dengan sebenar-benarnya akan dihapuskan kesalahannya itu bagaikan seorang yang tidak dosa serta memberikan kemenangan baginya di akherat dengan surga-Nya.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At Tahrim : 8)

Artinya : “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur : 31)

Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu 'Ubaidah bin Abdullah dari ayahnya dia berkata; Rasulullah saw bersabda: "Orang yang bertaubat dari dosa, bagaikan seorang yang tidak berdosa."

Kemudian hendaklah si pelaku setelah bertaubat tidak membuka aibnya itu kepada siapapun setelah Allah menutupi aibnya, sebagaimana sabda Rasulullah saw ,”Setiap umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri). Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah swt kemudian dipagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Wallahu A’lam


BERZINA DENGAN ISTERI ORANG
Assalamualaikum Ustaz, saya nak bertanya jika seorang lelaki berzina dengan beberapa isteri orang beberapa kali dan dia dah bertaubat dan beramal soleh. Saya telah mendengar ceramah Ustaz bertajuk Lelaki Dayus mengatakan lelaki yg berzina dengan isteri orang segala amalannya berpindah kepada suami perempuan yangg dizina dan juga semua dosa suami perempuan itu ditanggung oleh lelaki yang berzina itu. Apakah amalan solehnya sehingga akhir hayat akan berpindah dan menanggung dosa seumur hidup suami tersebut..Kalaulah begitu, sia-sia sajalah beramal dan bertaubat.

JAWAB USTAZ IALAH: dah bertaubat selesai lah mudah-mudahan.taubat tu menghapuskan dosa,teruskan ibadat, yang lain-lain serahkan pada Allah. Itulah sebabnya kita disuruh bertaubat untuk membolehkan ibadat diterima.

Tajuk :
Berzina Dengan Isteri Jiran
Hadith :
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan katanya : “Aku bertanya : “ Ya Rasulullah! Manakah satu dosa yang paling besar? Baginda bersabda : “Engkau menjadikan sekutu bagi Allah sedangkan Ia yang menciptakan engkau. Aku bertanya : “ Kemudian apa ?” Baginda bersabda : “ Engkau membunuh anak mu kerana takut ia makan bersama mu. Aku bertanya : “ Kemudian apa ?” Baginda bersabda : “ Engkau berzina dengan isteri jiran mu.”
(al-Bukhari, Muslim, an-Nasaie dan at-Tirmidzi)

Huraian
Islam memandang setiap dosa besar itu sebagai sesuatu yang serius dan orang yang melakukannya wajib bertaubat (nasuha), menyesal tidak mengulangi perbuatan tersebut, memperbanyakkan istighfar dan ibadah kepada Allah. Jika ia mati dan tidak sempat bertaubat maka sesungguhnya balasan seksa yang azab akan menunggunya di neraka kelak. Sedangkan telah disebut dalam sebuah hadis, bahawa seringan-ringan seksaan neraka itu ialah sekiranya batu neraka itu diletakkan di bawah tapak kaki, nescaya akan menggelegaklah otak manusia. Dalam hal mensyirikkan Allah, membunuh anak dan berzina dengan ‘isteri orang’, dosa-dosa yang bakal ditanggung amat berat sekali. Justeru memohon ampun kepada Allah mesti dilakukan (jika ia berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya) disusuli dengan memohon kemaafan daripada manusia (individu terbabit) iaitu sekiranya kesalahan atau dosa itu berkaitan berlaku sesama manusia seperti dosa berzina dengan isteri jiran iaitu si pelaku tersebut mesti meminta maaf di atas perbuatan terkutuknya di samping memohon keampunan yang bersungguh-sungguh kepada Allah SWT.

26 August 2008

Dosa Mengumpat

Dosa Mengumpat

Mengumpat ialah menceritakan atau menyebut keburukan atau kekurangan seseorang kepada orang lain.

Rasulullah S.A.W. menjelaskan mengenai mengumpat seperti sabdanya bermaksud "Mengumpat itu ialah apabila kamu menyebut perihal saudaramu dengan sesuatu perkara yang dibencinya" (Hadis Riwayat Muslim)

Mengumpat berlaku sama ada disedari atau tidak. Perbuatan itu termasuk apabila menyebut atau menceritakan keburukan Biarpun tanpa menyebut nama pelakunya tetapi diketahui oleh orang yang mendengarnya.

Memandangkan betapa buruk dan hinanya mengumpat, ia Disamakan seperti memakan daging saudara seagama. Manusia waras tidak sanggup memakan daging manusia, inikan pula daging saudara sendiri.

Dosa mengumpat bukan saja besar, malah antara dosa yang tidak akan diampunkan oleh Allah biarpun pelakunya benar-benar bertaubat. Dosa mengumpat hanya layak diampunkan oleh orang yang diumpatkan.

Selagi orang yang diumpatnya tidak mengampunkan, maka dosa itu akan kekal dan menerima pembalasannya di akhirat.

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud:Awaslah daripada mengumpat kerana mengumpat itu lebih berdosa daripada zina. Sesungguhnya orang melakukan zina, apabila dia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya.

"Dan sesungguhnya orang yang melakukan umpat tidak akan diampunkan dosanya sebelum diampun oleh orang yang diumpat" (Hadis riwayat Ibnu Abib Dunya dan Ibnu Hibbad)

Disebabkan mengumpat terlalu biasa dilakukan, maka ia Tidak dirasakan lagi sebagai satu perbuatan dosa. Hakikat inilah perlu direnungkan oleh semua.

Mengumpat dan mencari kesalahan orang lain akan mendedahkan diri pelakunya diperlakukan perkara yang sama oleh orang lain. Allah akan membalas perbuatan itu dengan mendedahkan keburukan pada dirinya.

Sabda Rasulullah S.A.W. "wahai orang beriman dengan lidahnya tetapi belum beriman dengan hatinya! Janganlah kamu mengumpat kaum muslim, dan jangan lah kamu mengintip-intip keaibannya. Sesungguhnya, sesiapa yang mengintip keaiban saudaranya, maka Allah akan mengintip keaibannya, dan dia akan mendedahkannya, meskipun dia berada dalam rumahnya sendiri." (Hadis riwayat Abu Daud)

Orang yang mengumpat akan mendapat kerugian besar pada hari akhirat. Pada rekod amalan mereka akan dicatatkan sebagai perbuatan menghapuskan pahala.

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud : "Perbuatan mengumpat itu samalah seperti api memakan ranting kayu kering".

Pahala yang dikumpulkan sebelum itu akan musnah atau dihapuskan seperti mudahnya api memakan kayu kering sehingga tidak tinggal apa-apa lagi.

Diriwayatkan oleh Abu Ummah al-Bahili, di akhirat seorang terkejut besar apabila melihat catatan amalan kebaikan yang tidak pernah dilakukannya di dunia. Maka, dia berkata kepada Allah "Wahai Tuhan ku, dari manakah datangnya kebaikan yang banyak ini, sedangkan aku tidak pernah melakukannya".

Maka Allah menjawab :"Semua itu kebaikan (pahala) orang yang mengumpat
engkau tanpa engkau ketahui".

Sebaliknya, jika pahala orang yang mengumpat tidak ada lagi untuk diberikan kepada orang yang diumpat, maka dosa orang yang diumpat akan dipindahkan kepada orang yang mengumpat. Inilah dikatakan orang muflis di akhirat nanti.

Memandangkan betapa buruknya sifat mengumpat, kita wajib berusaha mengelakkan diri daripada melakukannya. Oleh itu perbanyakkan lah zikir supaya dapat menghindarkan diri daripada mengumpat.

Dipetik: Suara Persatuan Ulama Online